Kamis, 17 Mei 2012

Air Limbah dan SPAL


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LatarBelakang
Permasalahan lingkungan hidup akan terus muncul secara serius diberbagai pelosok bumi, jika sepanjang penduduk bumi tidak segera memikirkan dan mengusahakan keselamatan dan keseimbangan lingkungan. Demikianjuga di Indonesia, permasalahan lingkungan hidup seolah-olah seperti dibiarkan menggelembung sejalan dengan intensitas pertumbuhan industri, walaupun industri alisasi itu sendiri sedang menjadi prioritas dalam pembangunan.Tidak kecil jumlah korban ataupun kerugian yang justru terpaksa ditanggung oleh masyarakat luas tanpa ada konpensasi yang sebanding dari pihak industri.
Walaupun proses perusakanlingkungan tetap terus berjalan dan kerugian yang ditimbulkan harus ditanggung oleh banyak pihak, tetapi solusinya yang tepat tetap saja belum bisa ditemukan. Bahkan di sisi lain sebenarnya sudah ada perangkat hukum yaitu Undang-Undang Lingkungan Hidup, tetapi tetap saja pemecahan masalah lingkungan hidup menemui jalan buntu. Hal demikian pada dasarnya disebabkan oleh adanya kesenjangan yang tetap terpelihara menganga antara masyarakat, industri dan pemerintah termasuk aparat penegak hukum. Kesan pelik semakin jelas bisa dilihat apabila kita mencoba memperhatikan respon maupun persepsi para pihak yang berwenang mengenai permasalahan lingkungn hidup, baik hakim, jaksa, kepolisian, pengacara, pengusaha maupun masyarakat umum. Respon dan persepsi mereka mengenai konsep, konteks, substansi dan penanganan terhadap lingkungan hidup sangat berbeda dan beragam. Padahal untuk menangani suatu kasus lingkungn hidup, misalnya pencemaran suatu sungai, segenap pihak yang berwenang menanganinya harus mempunyai visi dan persepsi yang sama mengenai lingkungan hidup, sehingga bisa diperoleh solusi yang optimal dan dirasakan adilbagiberbagaipihak.

1.2  RumusanMasalah
1.     Apadefinisi Air Limbahdan SPAL?
2.     Apasajasumber-sumber Air Limbah?
3.     Bagaimanakarekteristik Air Limbah?
4.     Apapengaruh Air Limbahterhadapkesehatan?
5.     Bagaimanapengolahan Air Limbah?
6.     Jenis-jenispembuangan Air Limbah?
7.     Apasyarat-syarat minimal SPAL?
8.     Bagaimanacarapemeliharaan SPAL?

1.3  Tujuan
1.     Untukmengetahuidefinisi Air Limbahdan SPAL.
2.     Untukmengetahuisumber-sumber Air Limbah.
3.     Untukmengetahuikarekteristik Air Limbah.
4.     Untukmengetahuipengaruh Air Limbahterhadapkesehatan.
5.     Untukmengetahuipengolahan Air Limbah.
6.     Untukmengetahuipembuangan Air Limbah.
7.     Untukmengetahuisyarat-syarat minimal SPAL.
8.     Untukmengetahuicarapemeliharaan SPAL.
 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Air Limbah

2.1.1 Definisi Air Limbah
Air limbah atau air buanganadalah air sisa yang dibuang yang berasal dari rumahtangga. Induksi maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.

2.1.2    SumberAir Limbah
a.       Air buangan yang bersumberdarirumahtangga (domestic waste water)
Air buagan yang bersumber dari rumah tangga (domestic waste water) adalah air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk.Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta (tinjadan air seni, air bekas cucian dapur dan kamar mandi dan umumnya terdiridaribahanorganic).
Bahanorganikadalahzat yang pada umumnya merupakan bagian dari binatang/ tumbuh-tumbuhan dengan komponen utamanya : carbon, protein, lemak/ lipid, benda organik ini mudah mengalami pembusukan oleh bakteri dengan menggunakan oksigen terlarut dalam air limbah (BOD). BOD (Biochemical Oxygen Demand) adalah banyaknya O2 dalam PPN/mg/L yang diperlukanuntuk mengurai bahan organik oleh bakteri sehingga limbah tersebutmenjadijernihkembali.

b.      Air buangandariindustri (industrial waste water)
Air buangandariindustri (industrial waste water) adalah air buangan yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi, sesuai dengan bahan baku yang dipakai industri antara lain : nitrogen, sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral logam berat, zat pelarut dan sebagainya. Oleh karena itu pengelolaan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan lebih rumit daripada air limbah rumah tangga. Pengukurannya biasa digunakan dengan “COD” COD ( chemical oxygen demand) adalah banyaknya O2 dalam PPN/ mg/ L yang dibutuhkan dalam kondisi khusus untuk menguraikan benda organik/ anorganiksecarakimiawi.

c.       Air buangankotapraja (municipal wastes water)
Air buangankotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang berasal dari daerah : perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.
2.1.3 Karakteristik Air Limbah
Karakteristik air limbah perlu diketahui karena hal ini akan menentukan pengelolaan yang tepat sehingga tidak mencemari lingkungan hidup, yakni :
1.      Karakteristik Fisik
Sebagian besar terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi, terutama air limbah rumah tangga biasa berwarna suram seperti larutan sabun, sedikit berbau, kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinta dan sebagainya.

2.      Karakteristik Kimiawi
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah-sampah lainya. Oleh sebab itu, pada umumnya bersifat basah pada waktu masih baru, dan cenderung ke asam apabila sudah memulai membusuk. Substansi organic dalam air buangan terdiri dari dua gabungan, yakni:
a.       Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya: urea, protein, amine, dan asam amino.
b.      Gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya: lemak, sabun, dan karbuhidrat, termasuk selulosa.

3.      Karakteristik Bakteriologis
Kandungan bakteri pathogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam air limbah tergantung darimana sumbernya, namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air buangan.

2.1.4  PengaruhterhadapKesehatan
Air limbah sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia mengingat bahwa banyakpenyakit yang dapat ditularkan melalui air limbah.
Sesuai dengan zat-zat yang terkandung di dalam air limbah ini, maka air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup antara lain :

a)      Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, danmedia berkembang biaknya mikroorganisme pathogen.
1.      Virus
Menyebabkan penyakit polio myelitis dan hepatitis. Secara pasti modus penularannya masih belum diketahui dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan (effluent) pengolahan air.
2.      Vibrio Cholera
Menyebabkan penyakit kolera asiatika dengan penyebaran melalui air limbah yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung vibrio cholera.

3.      Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa b
Merupakan penyebab typhus abdomonalis dan para typhus yang banyak terdapat di dalam air limbah bila terjadi wabah. Prinsip penularannya adalah melalui air dan makanan yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang banyak berpenyakit typhus.
4.      Salmonella Spp
Dapat menyebabkan keracunan makanan dan jenis bakteri banyak terdapat pada air hasil pengolahan.
5.      Shigella SppAdalah penyebab disentri bacsillair dan banyak terdapat pada air yang tercemar. Adapun cara penularannya adalah melalui kontak langsung dengan kotoran manusia maupun perantaraan makanan, lalat dan tanah.
6.      Basillus Antraksis
Adalah penyebab penyakit antrhak, terdapat pada air limbah dan sporanya tahan terhadap pengolahan.
7.      Brusella Spp
Adalah penyebab penyakit brusellosis, demam malta serta menyebabkan keguguran (aborsi) pada domba.
8.      Mycobacterium Tuberculosa
Adalah penyebab penyakit tuberculosis dan terutama terdapat pada air limbah yang berasal dari sanatorium.
9.      Leptospira
Adalah penyebab penyakit weii dengan penularan utama berasal dari tikus selokan .
10.  Entamuba Histolitika
Dapat menyebabkan penyakit amuba disentri dengan penyebaran melalui Lumpur yang mengandung kista.
11.  Schistosoma Spp
Penyebab penyakit schistosomiasis, akan tetapi dapat dimatikan pada saat melewati pengolahan air limbah.
12.  Taenia Spp
Adalah penyebab penyakit cacing pita, dengan kondisi yang sangat tahan terhadap cuaca.
13.  Ascaris Spp. Enterobius Spp
Menyebabkan penyakit cacingan dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan dan Lumpur serta sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia.

b)      Menjadi tempat-tempat berkembang biaknya nyamuk atau tempat hidup larvanyamuk.

c)      Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap/gangguanterhadap keindahan.
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang oleh perusahaan yang memproduksi bahan organic seperti tapioca, maka setiap hari akan dihasilkan air limbah yang berupa bahan-bahan organic dalam jumlah yang sangat besar. Ampas yang berasal dari pabrik ini perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air limbah, akan tetapi memerlukan waktu yang sangat lama. Selama waktu tersebut maka air limbah mengalami proses pembusukan dari zat organic yang ada didalamnya. Sebagai akibat selanjutnya adalah timbulnya bau hasil pengurangan dari zat organic yang sangat menusuk hidung.
Disamping bau yang ditimbulkan, maka dengan menumpuknya ampas akanmemerlukan tempat yang banyak dan mengganggu keindahan tempat sekitarnya. Pembuangan yang sama akan dihasilkan oleh perusahaan yang menghasilkan minyak dan lemak, selain menimbulkan bau juga menyebbkan tempat di sekitarnya menjadi licin. Selain bau dan tumpukan ampas yang menggangu, maka warna air limbah yang kotor akan menimbulkan gangguan pemandangan yang tidag kalah besarnya.Keadaan yang demikian akan lebih parah lagi, apabila pengotoran ini dapat mencapai daerah pantai dimana daerah tersebut merupkan derah tempat rekreasi bagi masyarakat sekitarnya.

Pada bangunan pengolah air limbah sumber utama dari bau berasal dari :
1.      Tangki pembusuk air limbah yang berisikan hydrogen sulfida air dan bau-bau lain yang melewati bangunan pengolahan.
2.      Tempat pengumpulan buangna limbah industri.
3.      Bangunan penangkap pasir yang tidak dibersihkan.
4.      Buih atau benda mengapung yang terdapat pada tangki pengendap pertama.
5.      Proses pengolahan bahan organic.
6.      Tangki pengentalan (thickener) untuk mengambil Lumpur.
7.      Pembakaran limbah gas yang menggunakan suhu kurang dari semestinya.
8.      Proses pencampuran bahan kimia.
9.      Pembakaran Lumpur.
10.  Penimbunan Lumpur dan pengolahan Lumpur melalui proses pengeringan.

Adapun cara untuk mengatasi bau dapat ditempuh dengan beberapa macam cara antara lain :
1.      Secara Fisik
Dengan melakukan pembakaran, dimana gas dapar dikurangi melalui pembakaran pada suhu yang bervariasi antara 650-7500c. Untuk mengurangi kebutuhan suhu yang tinggi dapat dikurangi melalui katalisator. Penyerapan dan karbon aktif adalah juga bisa diterapkan dengan melewatkan udara ke dalam hamparan atau lapisan. Gas yang berkontak dengannya akan diserap sehingga bau akan dapat dikurangi, begitu juga halnya dengan penyerapan melalui pasir dan tanah. Pemasukan oksigen ke dalam limbah cair adalah salah satu cara yang bisa diterapkan untuk menjaga proses terjadinya pengolahan anaerobdapat dihindari sehingga gas yang ditimbulkan karena proses tersebut dapat dihindari.Penggunaan menara (tower) juga dapat dipergunakan untuk mengurangi pencemaran yang disebabkan oleh adanya bau melalui proses pengenceran di udra terbuka karena udara dari cerobong tidak mencapai langsung kedaerah pemukiman, dengan demikian bau yang ada dapat dicegah.

2.      Secara Kimiawi
Untuk menghilangkan gas yang berbau dapat juga dilakukan dengan cara melewatkan gas pada cairan basa seperti kalsium dan sodium hidroksida untuk menghilangkan bau. Apabila kadar karbondioksidanya tinggi maka biaya pengolahannya juga menjadi sangat tinggi, sehingga biaya ini merupakan salah satu penghambat yang besar. Dengan melakukan oksidasi pada pengolahan air limbah merupakan cara yang baik agar bau klorin dan ozon dapat dihindari. Adapun bahan yang dipergunakan sebagai bahanm oksidator adalah hydrogen peroksida. Pengendapan dengan bahan kimia membuat terjadinya endapan dari sulfida dengan gram metal khususnya besi.

3.      Secara Biologis
Air limbah dilewatkan melalui penyaringan yang menetes (trickling filter) atau dimasukkan ke dalam tangki Lumpur aktif untuk menghilangkan komponen yang berbau. Penggunaan menara khusus dapat dipergunakan untuk menangkap bau, adapun jenis menara itu diisi dengan media plastik yang bervariasi sebagai tempat tumbuhnya bakteri.

d)     Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah, dan lingkungan hidup lainya.

e)      Gangguan terhadap kerusakan benda.
Apabila air limbah mengandung gas karbondioksida yang agresif, maka mau tidak mau akan mempercepat proses terjadinya karat pada benda yang terbuat dari besi serta bangunan aiar yang kotor liannya. Dengan cepat rusaknya benda tersebut maka biaya pemeliharaannya akan semakin besar juga, yang berarti akan menimbulkan kerugian material. Selain karbon dioksida gresif, maka tidak kalah pentingnya apabila air limbah itu adalah air limbah yang berkadar pH rendah atau bersifat asam maupun pH tinggi yangbersifat basa. Melalui pH yang rendah maupun pH yang tinggi mengkibatkan timbulnya kerusakan pada benda-benda yang dilaluinya.
Lemak yang merupakan sebagian dari komponen air limbah mempunyai sifat yang menggumpal pada suhu udara normal, dan akan berubah menjadi cair apabila berada pada suhu yang lebih panas. Lemak yang merupakan benda cair pada saat dibuang ke saluran air limbah akan menumpuk secara kumulatif pada saluran air limbah karena mengalami pendinginan dan lemak ini akan menempel pada dinding saluran air limbah yang pada akhirnya akan dapat menyumbat aliran air limbah. Selainpenyumbatan akan dapat jugaterjadi kerusakan pada tempat dimana lemak tersebut menempel yang bisa berakibat timbulnya bocor.

f)       Mengurangi produktivitas manusia, karena orang bekerja dengan tidaknyaman, dan sebagainya.

g)      Mengganggukehidupanbiotik
Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah. Dengan demikian akan menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya. Selain kematian kehidupan di dalam air disebabkan karena kurangnya oksigen di dalam air dapat juga karena adanya zat beracun yang berada di dalam air limbah tersebut.
Selain matinya ikan dan bakteri-bakteri di dalam air juga dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman atau tumbuhan air. Sebagai akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan sendiri yang seharusnya bisa terjadi pada air limbah menjadi terhambat. Sebagai akibat selanjutnya adalah air limbah akan sulit untuk diuraikan.
Selain bahan-bahan kimiayang dapatmengganggu kehidupan di dalam air, maka kehidupan di dalam air juga dapat terganggu dengan adanya pengaruh fisik seperti adanya tempertur tinggi yang dikeluarkanoleh industri yang memerlukan proses pendinginan. Panasnya air limbah dapat mematikan semua organisme apabila tidak dilakukan pendinginan terlebih dahulu sebelum dibuang ke dalam saluran air limbah.

2.1.5  Pengolahan Air Limbah
Pegolahan air limbah dimaksudkan untuk melindungi lingkungan hidup terhadap pencemaran air limbah tersebut. Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena pencemaraan air limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya, sehingga air limbah perlu dibuang.
Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain sebagai berikut :
1.      Pengeceran (dilution)
Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi, dengan makin bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak, dan diperluka air pengenceran terlalu banyak pula, maka cara ini tidak dapat dipertahankan lagi. Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya : bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnnya dapat menimbulkan banjir.


2.      Kolam Oksidasi (Oxidation ponds)
Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan kedalam kolam berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman, dan didaerah yang terbuka, sehingga memungkinkan memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.

3.      Irigasi
Air limbah dialirkan ke parit-parit terbuka yang digali, dan air akan merembes masuk kedalam tanah melalui dasar dan dindindg parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, damn lain-lainya dimana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanam-tanaman.


2.2            SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)

2.2.1 Definisi SPAL
SPAL (Sarana Pembuangan Air Limbah) adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang air buangan dari kamar mandi, tempat cuci, dapur dan lain-lain. Tetapi bukan dari kakus/jamban.

2.2.2  Jenis-JenisPembuangan Air Limbah
a.       Pengenceran (disposal by dilution)
Air limbah yang dibuang ke sungai,danau danlaut air limbah akan mengalami purifikasi alami.

b.      Cesspol
Cesspolyaitumenyerupai sumur,dibuatpada tanah yang poreus atau berpasir agar air buangan mudahdan cepat meresap ke dalam tanah. Bagian atasnya dibeton, bilasudah penuh (± 6 bulan) lumpur disedot keluar atau membuatsecara berantai. Jarak dari sumber air minum 45 m dan fondasirumah minimal 6m.

c.       Seepage Pit (Sumur Serapan)
Sumur resapan merupakan rekayasa teknik konversi air yang berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang digunakan sebagai tempat penampung air hujan diatas atap rumah dan meresapkannya ke dalam tanah, misalnya dari septik tank sehingga fungsinya hanyatempat peresapan. Dibuat pada tanah berpasir dengan diameter 1-2,5 m dan lama pemakaian 6-10 tahun.
Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi banjir banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan, karena dengan pertimbangan :
1.      Pembuatan konstruksi SRA tidak memerlukan biaya besar.
2.      Tidak memerlukan biaya yang besar.
3.      Bentuk konstruksi SRA sederhana

Manfaat pembangunan Sumur Resapan Air antara lain :
1.      Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga mengurangi terjadinya banjir dan erosi.
2.      Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air
3.      Mencegah menurunnya lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan.

Gambar2.1 PembuatanSumurResapan

4.      Septik Tank
Septic tank adalah sumur rembesan atau sumur kotoran. Septic tank merupakan sitem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan udara.
Hal-hal yang yang harus diperhatikan saat pembangunan septic tank agar tidak mencemari air dan tanah sekitarnya adalah :
1.      Jarak minimal dari sumur air bersih sekurangnya 10m.
2.      Untuk membuang air keluaran dari septic tank perlu dibuat daerah resapan dengan lantai septic tank dibuat miring kearah ruang lumpur.
3.      Septic tank direncanakan utuk pembuangan kotoran rumah tangga dengan jumlah air limbah antara 70-90 % dari volume penggunaan air bersih.
4.      Waktu tinggal air limbah didalam tangki diperkirakan minimal 24 jam.
5.      Besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menampung lumpur yang dihasilkan setiap orang rata-rata 30-40 liter/orang/tahun dan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan 2-4 tahun.
6.      Pipa air masuk kedalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi kurang lebh 2.5 cm dari pipa air keluar.
7.      Septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian.

Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, awet dan tahan lama perlu diperhatikan hal berikut :
1.      Kemiringan Pipa
Kemiringan pipa menentukan kelancaran proses pembuangan limbah. Selisih ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran minimal 2 %, artinya setiap 100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm.

2.      Pemilihan Pipa yang tepat
Pipa saluran sebaiknya berupa PVC. Ukuran minimal adalah 4 inchi. Rumah yang memiliki jumlah toilet yang banyak sebaiknya menggunakan pipa yang lebih besar. Perancangan saluran diusahakan dibuat lurus tanpa belokan, karena belokan atau sudut dapat membuat mampat.

3.      Sesuaikan Kapasitas Septic tank
Untuk rumah tinggal dengan jumlah penghuni empat orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran (1.5×1.5×2)m. bak endapan dan sumur resapan bias dibuat dengan ukuran (1x1x2)m. semakin banyak penghuni rumah maka semakin besar ukuran yang dibutuhkan.

4.      Bak Harus Kuat dan Kedap Air
Septic tank harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi, rapat air dan tahan lama. Konstruksi septic tank harus kuat menahan gaya-gaya yang timbul akibat tekanan air, tanah maupun beban lainnya.

Gambar2.2 Pembuatan Septic tank



2.2.3       Manfaat SPAL
1.      Air limbah tidak berserakan kemana-mana, sehingga tidak menimbulkangenangan air/becek, pandangan kotor, bau busuk yang dapat mengganggu kesehatan.
2.      Menghilangkan sarang nyamuk.
3.      Dengan hilangnya comberan, tanah dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti tempat bermain anak-anak dan lain-lain.

2.2.4       SyaratMinimal SPAL
1.      Jarak antara lubang peresapan SPAL terletak tidak kurang dari 10 m dan sumur/pompa tangan, sehingga tidak mencemari sumber air bersih.
2.      Tidak berbau.
3.      SPAL mudah dikuras atau dibersihkan dan tidak menimbulkan genangan air yang terbuka yang dapat dipergunakan untuk sarang nyamuk.
4.      Tidak menimbulkan becek-becek atau pandangan yang tidak menyenangkan.

2.2.5       Cara Pemeliharaan SPAL
1.      Periksa apakah terdapat kebocoran-kebocoran pipa. Apabila ada segeralah ditambal agar tidak mencemari lingkungan.
2.      Ambilah selalu Lumpur dari lubang peresapan. Semakin sering diambil semakin lama lubang peresapan akan berfungsi.
3.      Apabila SPAL tidak dapat meresapkan air lagi, angkatlah material yang ada pada lubang peresapan (batu kali/koral, selongsong bamboo/drum) ganti dengan yang baru.
 BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Air limbahatau air buangan adalah air sisa yang dibuang yang berasal dari rumah tangga.Sumber Air Limbahdibagimenjadi 3 yaituair buangan yang bersumberdarirumahtangga (domestic waste water), air buangandariindustri (industrial waste water), danair buangankotapraja (municipal wastes water). Karakteristikair limbahterdiridari 3 bagian, yaitukarakteristikfisik, karakteristikkimiawi, dankarakteristikbakteriologis.Pengaruhair limbahterhadapkesehatanmasyarakatdanlingkunganhidupantaralain menjaditransmisiatau media penyebaranberbagaipenyakit, dan media berkembangbiaknyamikroorganisme pathogen, menjaditempat-tempatberkembangbiaknyanyamukatautempathidup larva nyamuk, menimbulkanbau yang tidakenaksertapandangan yang tidaksedap/ gangguanterhadapkeindahan, merupakansumberpencemaran air permukaan, tanah, danlingkunganhiduplainya, gangguanterhadapkerusakanbenda, mengurangiproduktivitasmanusia, karena orang bekerjadengantidaknyaman, dansebagainya, danmengganggukehidupanbiotik.Beberapacarasederhanapengolahan air buangan antara lain sebagaiberikut :Pengeceran (dilution), KolamOksidasi (Oxidation ponds), danIrigasi.
SPAL (SaranaPembuangan Air Limbah) adalahsuatubangunan yang digunakanuntukmembuang air buangandarikamarmandi, tempatcuci, dapurdan lain-lain.Tetapibukandarikakus/jamban.Jenis-jenispembuangan air limbahantara lain pengenceran (disposal by dilution), cesspol, seepage pit (sumurserapan), danseptik tank. Manfaatspaladalahantara lain untuk : air limbahtidakberserakankemana-mana, sehinggatidakmenimbulkangenangan air/becek, pandangankotor, baubusuk yang dapatmengganggukesehatan, menghilangkansarangnyamuk, denganhilangnyacomberan, tanahdapatdimanfaatkanuntukberbagaikeperluansepertitempatbermainanak-anakdan lain-lain syarat-syarat minimal untukspalyaituantara lain jarakantaralubangperesapanspalterletaktidakkurangdari 10 m dansumur/pompatangan, sehinggatidakmencemarisumber air bersih, tidakberbau, spalmudahdikurasataudibersihkandantidakmenimbulkangenangan air yang terbuka yang dapatdipergunakanuntuksarangnyamuk, dantidakmenimbulkanbecek-becekataupandangan yang tidakmenyenangkan. Cara pemeliharaanspaladalahsebagaiberikut :periksaapakahterdapatkebocoran-kebocoranpipa, ambilahselalulumpurdarilubangperesapan, danapabilaspaltidakdapatmeresapkan air lagi, angkatlah material yang adapadalubangperesapan (batu kali/koral, selongsong bamboo/drum) gantidengan yang baru.

 

3.2Saran
Pembangunan instalasipengolahan air limbahsudahmutlakdanharusdimilikiolehsetiapindustriataubadanpengolah yang ditunjuk agar setiap air limbah yang dibuangkebadan air sudahmasukdalambakumutu yang telahditetapkanolehpemrintah.
Keseriusandarisemuapihaksangatdiperlukan agar limbahindustri yang adabenar-benartidakmengganggukehidupandankesehatanmanusia, kalauhalinitidakkitamulaidarisekarang, makaakansama-samakitalihatbahayaapa yang akanmunculkedepan yang menghadangkita.
Untukmencegahpenurunankualitashidrosfir yang disebabkanoleh air limbahdiperlukanpemilihansistempengolahan air limbah yang tepat agar tidakmemberikandampak yang burukbagilingkungankhususnyapadakesehatanmasyarkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar